Devit Febriansyah, seorang siswa tidak mampu dari Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tiba-tiba viral di media sosial setelah berhasil lulus masuk Institut Teknologi Bandung (ITB). Devit menjadi orang pertama dari kampungnya yang berhasil masuk ITB, dan Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, bahkan datang langsung untuk menjemput calon mahasiswanya. Sang rektor mendatangi calon mahasiswanya di lereng Gunung Singgalang, Sumatera Barat, sebuah momen yang terekam dalam berbagai video yang beredar luas di media sosial.
Devit, yang tidak menyangka akan dikunjungi langsung oleh Rektor ITB, mengungkapkan kejutannya dan menceritakan bahwa saat itu ia sedang membantu orang tuanya mengangkut kayu manis. Meskipun berasal dari keluarga kurang mampu, kedua orang tuanya bekerja sebagai kuli angkut dan tukang sisir kulit kayu manis dengan penghasilan yang tidak menentu. Tetapi, ketidakmampuan ekonomi tersebut justru menjadi motivasi bagi Devit untuk mencapai impian masuk ke kampus ternama.
Melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Devit berhasil mendapatkan satu kursi di ITB dengan beasiswa penuh dari pemerintah. Dinyatakan lulus di Teknik Elektro dan Informatika, Devit akan memulai kuliahnya di ITB pada tanggal 21 Juli mendatang. Sebagai satu-satunya yang lulus ITB dari kampungnya, warga setempat berinisiatif untuk mengumpulkan donasi untuk mendukung keberangkatan Devit saat mulai kuliah nanti. Kedatangan sang Rektor bersama istri membuat banyak orang tak kuasa menahan tangis melihat perjalanan hidup Devit.
