Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meminta kepada masyarakat agar menjauhi area tanah bergerak di sekitar Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani untuk mengantisipasi potensi bencana susulan. Kabupaten tersebut telah mengumumkan status tanggap darurat bencana dan telah bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengevaluasi situasi di wilayah tersebut. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, mengungkapkan bahwa telah diambil langkah-langkah tanggap darurat dan relokasi bagi warga terdampak.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Norman Nugraha, mengonfirmasi bahwa tanah bergerak terjadi secara periodik, dengan jarak waktu antara pergerakan yang semakin singkat. Masyarakat dihimbau untuk menjauhi area bencana dan tidak melakukan aktivitas di sana. Bencana tanah bergerak yang mencapai skala besar telah menyebabkan sekitar 250 warga harus mengungsi dan ratusan bangunan rusak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan bahwa tanah terus bergerak di Desa Pasirmunjul dan telah menimbulkan kerusakan signifikan. Meskipun bencana tersebut telah terjadi beberapa kali sejak beberapa waktu lalu, petugas bekerja keras untuk menangani situasi darurat. Selain itu, pihak terkait memastikan bahwa pergerakan tanah tidak berdampak pada kondisi Jalan Tol Cipularang. Pemantauan dan pengecekan terus dilakukan untuk memastikan stabilitas tanah dan keselamatan masyarakat.