Menyingkap Bahaya Hubungan Inses: Viral Fantasi Sedarah

Grup Facebook yang bernama ‘Fantasi Sedarah’ dengan ribuan anggota telah menimbulkan kemarahan di kalangan warganet Indonesia. Konten di dalam grup tersebut berisi tentang hubungan sedarah atau inses, yang menuai kecaman dari berbagai pihak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak masih marak terjadi, namun sebagian besar belum terungkap sepenuhnya. Fenomena ini diibaratkan sebagai gunung es yang belum terlihat seluruhnya.

Menurut Komisioner KPAI, Kawiyan, media sosial sering dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyebarkan konten negatif, termasuk pornografi. Hal ini seharusnya dapat dicegah dengan peraturan yang sudah ada, seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Namun, masih banyak pelanggaran yang terjadi, terutama konten yang melanggar kesusilaan.

Di sisi lain, inses sebagai hubungan seksual antara anggota keluarga yang masih memiliki hubungan darah dekat, ternyata memiliki dampak genetik yang signifikan bagi anak yang dilahirkan dari hubungan semacam itu. Risiko gangguan genetik resesif meningkat saat dua orang yang memiliki hubungan darah memiliki keturunan. Cacat lahir yang berpotensi disebabkan oleh inses seperti IQ rendah, fibrosis kistik, kelahiran prematur, bibir sumbing, kelainan jantung, hingga kematian neonatal dapat mengancam kesehatan janin atau bayi yang dilahirkan dari pasangan yang memiliki hubungan darah.

Dengan demikian, melalui regulasi yang ada dan pemahaman akan dampak negatif dari inses baik secara sosial, psikologis, maupun genetik, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan berperan aktif dalam mencegah praktek-praktek yang merugikan tersebut. Kesejahteraan dan perlindungan anak menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi generasi masa depan.

Source link