Ketua Koperasi Susu SAE Pujon M. Niam Shofi memperingatkan pentingnya memberikan vaksin kepada hewan ternak untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK). Menurutnya, vaksinasi merupakan langkah pencegahan yang signifikan untuk melindungi hewan ternak dari penyakit tersebut. Di tengah ancaman PMK, vaksinasi tidak hanya menjaga kesehatan ternak, tapi juga mendukung kelangsungan usaha peternakan. Sebagai contoh, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) telah menyumbangkan 13,6 ribu dosis vaksin PMK kepada peternak sapi perah di beberapa wilayah Indonesia, yang merupakan bagian dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI).
Vaksin yang digunakan adalah Bioaftogen, yang telah memenuhi standar mutu dari World Health Organization (WHO) dan mendapat persetujuan dari EuFMD. Bioaftogen diketahui memiliki daya imunisasi yang tinggi, aman, dan mampu memberikan perlindungan optimal terhadap penyebaran virus PMK di peternakan sapi perah. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan juga telah mengeluarkan Surat Edaran untuk memperketat langkah kewaspadaan sehubungan dengan lonjakan kasus PMK.
Vaksinasi merupakan cara pencegahan yang efektif terhadap penyakit pada hewan ternak. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang ternak besar seperti sapi dan babi. Gejala PMK antara lain suhu tubuh yang meningkat dan terbentuknya lepuh-lepuh pada tubuh sapi. Karena itu, vaksinasi memainkan peran penting dalam meredam wabah PMK dan menjaga kesehatan ternak di Indonesia.
Indonesia sudah berhasil memproduksi vaksin PMK dan melaksanakan program vaksinasi massal sejak tahun 1964. Sebagai hasilnya, Indonesia telah bebas dari PMK sejak tahun 1986 dan diakui di berbagai forum internasional. Kolaborasi antara pihak swasta dan peternak adalah langkah yang penting dalam memperkuat ketahanan peternakan lokal. Diharapkan kerjasama ini dapat mendukung industri susu nasional yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan peternak serta ketersediaan susu berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
