Ngemil karena Emosional vs Lapar: Perbedaannya!

Ngemil atau camilan telah menjadi kebiasaan umum di kalangan masyarakat, baik camilan manis maupun asin selalu menjadi pilihan favorit. Kebiasaan ini umumnya dilakukan di antara waktu makan utama. Namun, terkadang sulit bagi sebagian orang untuk membedakan apakah keinginan untuk ngemil disebabkan oleh rasa lapar atau faktor emosional.

Menurut ahli gizi Esti Nurwanti, membedakan keduanya sebenarnya cukup mudah. Ngemil karena lapar biasanya datang secara bertahap, berbeda dengan ngemil karena emosional yang sering datang secara tiba-tiba. Misalnya, jika seseorang merasa lapar setelah beraktivitas fisik, maka itu merupakan pertanda lapar yang wajar. Namun, jika muncul rasa lapar setelah merasa senang atau sedih, maka itu kemungkinan disebabkan oleh faktor emosional.

Selain itu, pemilihan jenis camilan juga dapat menjadi petunjuk. Jika seseorang mengonsumsi camilan tanpa memperhatikan jenis tertentu, biasanya itu karena sinyal lapar tubuh. Namun, jika seseorang harus memilih camilan yang manis atau asin secara spesifik, kemungkinan besar itu disebabkan oleh faktor emosional.

Ngemil karena emosional juga seringkali tidak terkontrol dalam jumlahnya. Psikolog Saskhya Aulia Prima menambahkan bahwa dalam kondisi tertentu, seseorang mungkin sulit untuk mengontrol konsumsi camilan secara berlebihan dan hal itu masih dianggap wajar jika terjadi sesekali. Namun, jika kebiasaan ngemil berlebihan tersebut terus-menerus, maka perlu disadari bahwa hal tersebut tidak sehat dan perlu segera diubah.

Jadi, penting bagi setiap individu untuk mengenali perbedaan antara ngemil karena lapar dan ngemil karena emosional, serta mengontrol konsumsi camilan agar tetap sehat dan seimbang.

Source link