Sejarah Vaksin BCG dan Kewajiban Indonesia

Kedatangan pendiri Microsoft, Bill Gates, ke Indonesia mengingatkan akan pentingnya vaksin BCG atau Bacille Calmette Guerin (BCG). Nama vaksin yang sudah lama tidak terdengar ini menjadi sorotan setelah Bill Gates berencana melakukan uji coba vaksin TBC di Indonesia. Imunisasi BCG berperan penting dalam melindungi bayi dari penyakit TBC yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Selain mencegah tuberkulosis, vaksin BCG juga dapat mencegah radang otak (meningitis) akibat dari TBC.

Dikembangkan oleh ilmuwan Prancis Albert Calmette dan Camille Guerin pada tahun 1921, vaksin BCG merupakan baksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis, terutama bentuk beratnya seperti meningitis tuberkulosis dan TBC milier pada anak. Seiring berjalannya waktu, vaksin BCG telah menyelamatkan jutaan nyawa dan menjadi bagian penting dalam program imunisasi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, vaksin BCG sudah menjadi bagian dari program imunisasi nasional sejak tahun 1973. Pemerintah merekomendasikan agar vaksin BCG diberikan pada bayi sebelum usia tiga bulan sebagai langkah pencegahan terhadap TBC. Efektivitas vaksin BCG mencapai 70 hingga 80 persen dalam mencegah infeksi TBC berat pada anak. Vaksin ini hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup melalui suntikan oleh dokter atau petugas medis.

Pengembangan vaksin tuberkulosis yang didanai Bill Gates, seperti M72/AS01E, masih dalam penelitian fase 3 dan Indonesia turut serta dalam penelitian tersebut. Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan baik terhadap rencana Bill Gates, mengingat TBC telah memakan banyak korban jiwa setiap tahun. Uji coba vaksin tuberkulosis sudah dimulai, termasuk di Indonesia, sebagai langkah pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit mematikan ini.

Source link