Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 274 pelajar yang tengah mengikuti program militer bersama Kodam III Siliwangi TNI AD. Peserta program ini terdiri dari siswa SMA dan SMK yang sedang mengikuti pendidikan karakter kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan TNI AD. Pendidikan karakter ini berlangsung selama 28 hari dengan jadwal belajar Senin hingga Kamis pukul 12.30-15.30, dan bisa ditambah pada hari lain jika diperlukan. Para pelajar akan tinggal di asrama dengan proporsi 40 persen ceramah, motivasi, diskusi, dan bedah kasus, serta 60 persen aktivitas fisik atau praktik.
Selama program ini, peserta didik akan dilatih standar isi kurikulum bela negara TNI AD dan kurikulum pendidikan nasional. Proses pendidikan akan melalui tahapan orientasi, level dasar, dan level lanjutan. Para pelatih yang akan mengawasi program ini merupakan para profesional dari Dodik Bela Negara Rindam dan Disdik Jabar. Setelah menyelesaikan pendidikan selama 28 hari, peserta didik diharapkan memiliki standar kompetensi Pancawaluya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya telah mengirimkan siswa yang terlibat dalam kenakalan remaja ke barak TNI untuk dibina. Meskipun mendapatkan dukungan, rencana ini juga menuai penolakan, salah satunya dari Komnas HAM yang meragukan kewenangan TNI dalam memberikan pendidikan kewarganegaraan kepada siswa. Pendidikan karakter melalui kerja sama antara Pemprov Jabar dengan TNI AD diharapkan dapat membentuk peserta didik menjadi individu yang lebih baik dan bertanggung jawab.