Tips Cara yang Tepat Mengonsumsi Sayur dan Buah dengan Jus

Pengolahan buah dan sayur ke dalam bentuk cairan atau jus sering digunakan banyak orang untuk detoksifikasi. Buah atau sayur yang diekstrak diklaim mampu meningkatkan penyerapan nutrisi makanan ke dalam tubuh dengan optimal. Proses ini dilakukan dengan metode pembuangan daging buah atau bahan padat dalam sayur sehingga hanya vitamin, mineral, dan antioksidan yang tersisa. Ini menjadikan sisa gizi bermanfaat tersebut sering digunakan sebagai suplemen praktis dalam diet sehari-hari.

Selain itu, konsumsi jus juga memberikan manfaat bagi orang-orang yang sulit memakan sayur atau tidak memiliki waktu untuk mengonsumsi buah secara langsung. Jus merupakan alternatif minuman praktis yang memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mudah. Namun, penting untuk diingat bahwa hasil dari penelitian Healthline menunjukkan bahwa manfaat jus buah atau sayur tidak selalu sebanding dengan mengonsumsi buah dan sayur secara utuh. Proses ekstraksi juga menghilangkan serat yang penting bagi tubuh, sehingga beberapa manfaat dari buah dan sayur bisa berkurang ketika diubah menjadi bentuk cairan.

Selain itu, penting untuk diperhatikan bahwa jus buah murni tanpa tambahan apapun dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. Beberapa jus buah bahkan memiliki potensi untuk meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena tambahan gula atau susu dalam proses ekstraksinya. Jus buah juga tidak selalu cocok sebagai alternatif utama dalam diet, karena dapat memberikan kalori yang tinggi tanpa rasa kenyang yang bertahan lama.

Dalam kesimpulannya, meskipun jus buah dan sayur membantu dalam penyerapan nutrisi yang lebih cepat, tidak boleh menjadi sumber nutrisi utama. Kandungan lemak yang penting dalam tubuh juga sering kurang dalam jus, dan konsumsi jus berlebihan untuk tujuan detoksifikasi dapat memberikan efek negatif pada tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan keberagaman makanan dan memastikan konsumsi buah dan sayur secara utuh tetap menjadi prioritas dalam diet sehari-hari.

Source link