Kasus penganiayaan yang menimpa dokter koas Muhammad Luthfi Hadyan oleh sopir keluarga Lady Aurellia Pramesti baru-baru ini menjadi sorotan publik. Peristiwa tersebut bermula dari ketidakpuasan Lady terhadap jadwal jaga dokter koas selama masa Natal dan tahun baru yang telah disusun dengan adil oleh Luthfi sebagai ketua koas di FK Universitas Sriwijaya (Unsri). Ibunda Lady dan sopir pribadi keluarga, Fadilla alias Datuk, kemudian bertemu dengan Luthfi untuk membahas masalah ini, namun situasi berubah menjadi kacau saat sopir melakukan kekerasan terhadap Luthfi.
Ayah Luthfi, bernama Wahyu Hidayat, yang merupakan Head of Customer Development Jawa di PT Unilever Indonesia, kini menjadi sorotan publik setelah peristiwa tersebut terjadi. Ayah Luthfi memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan Luthfi di Universitas Sriwijaya Jurusan Ekonomi dan telah mengemban berbagai posisi strategis di Unilever sejak tahun 2021. Kekecewaan keluarga Lutfhi terhadap peristiwa ini menyebabkan luka pada Luthfi, dan proses hukum terus berlanjut untuk mendapatkan keadilan.
Kisah ini juga mengungkapkan bahwa beberapa anggota keluarga Lutfhi juga memiliki posisi konsulen dalam dunia kerja, termasuk ibunda Luthfi yang merupakan seorang dokter. Aspek konsulen dalam dunia kedokteran, yang ditunjukkan oleh jabatan yang diemban oleh ayah Luthfi, mencuri perhatian masyarakat karena konsulen kedokteran adalah posisi yang dihormati. Dengan demikian, keinginan keluarga Lutfhi untuk mendapatkan keadilan atas peristiwa penganiayaan ini terus didorong melalui proses hukum yang berkelanjutan.
