Berita  

PJ Sekda: Pemerintah Kabupaten Bondowoso Membebaskan Puluhan Mahasiswa KKN Persemakmuran PTKIN yang sebelumnya berasal dari IAIN Sunan Ampel, Ini Komentarnya.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso telah melepaskan puluhan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Persemakmuran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Eks IAIN Sunan Ampel di Pendopo Bupati pada Selasa (9/7/2024). Program KKN Persemakmuran PTKIN Eks Sunan Ampel ini merupakan hasil kolaborasi sembilan perguruan tinggi Islam yang sebelumnya berkontribusi di IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PJ Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Haeriah Yuliati, menyampaikan bahwa pemerintah sangat senang dengan kehadiran Mahasiswa KKN di Bondowoso. Menurutnya, program KKN ini membantu dalam meningkatkan pengetahuan, mencerdaskan, dan mensejahterakan masyarakat setempat. Haeriah juga menekankan pentingnya identifikasi permasalahan masyarakat sebagai masukan bagi pemerintah.

Haeriah mengungkapkan bahwa ada beberapa permasalahan krusial di Bondowoso seperti kemiskinan ekstrim, tingginya angka stunting, dan pernikahan dini. Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan ketiga permasalahan tersebut dan berharap Mahasiswa KKN dapat membantu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Prof. M. Khusna Amal, Wakil Rektor I, menjelaskan bahwa Kota Tape dipilih sebagai tempat KKN Mahasiswa karena kerja sama yang sudah lama terjalin antara UIN KHAS Jember dan Pemkab Bondowoso. Mahasiswa diarahkan untuk menyesuaikan diri dengan isu sosial dan strategis yang ada di Bondowoso, seperti stunting dan kemiskinan ekstrim.

Program KKN ini melibatkan sembilan PTKIN, termasuk UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Ponorogo, IAIN Kediri, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN KHAS Jember, IAIN Madura, UIN Mataram, dan UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi berdasarkan pengetahuan dan keilmuan mereka untuk membantu memecahkan permasalahan masyarakat Bondowoso.