Perjalanan dari Jakarta menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, tidak terasa membosankan. Meskipun sebagian jalan masih dalam perbaikan, kondisi jalan yang baik dan hamparan alam yang cantik menjadi pemandangan yang menyenangkan.
Bandara Supadio, Pontianak, menjadi tempat transit sebelum melanjutkan perjalanan ke PLBN Jagoi Babang. Pada Rabu (13/12), Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama sejumlah jurnalis mengunjungi PLBN Jagoi Babang yang berjarak 276 kilometer dari Bandara Internasional Supadio.
Perjalanan menuju PLBN Jagoi Babang disertai dengan pemandangan hamparan sawah dan bukit-bukit. Pukul 10.00 WIB, para pengunjung disambut dengan tulisan “Selamat Datang di PLBN Jagoi Babang”. Presiden RI Joko Widodo ingin menjadikan PLBN sebagai beranda dan etalase Indonesia.
PLBN Jagoi Babang merupakan tapal batas antara Indonesia dan Serikin, Malaysia. PLBN ini memiliki tiga zona, yakni zona penunjang 1, zona penunjang 2, dan zona inti. Zona ini menjadi saksi pergerakan ekonomi di tapal batas Indonesia.
PLBN bukan hanya tempat pelintasan orang dan barang, tetapi juga kawasan sentra ekonomi baru. Selain itu, PLBN hadir untuk menegakkan sistem hukum nasional dan memfasilitasi pelayanan lintas batas negara.
Meskipun ada jam operasional, PLBN Jagoi Babang tetap melihat situasi dan kondisi. PLBN berusaha meyakinkan masyarakat melalui sosialisasi bahwa PLBN hadir untuk membantu dan mengawal kehidupan masyarakat di tapal batas.
Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan, termaktub dalam pembangunan PLBN Jagoi Babang. Meskipun pandemi COVID-19 berdampak pada proses pembangunan, PLBN Jagoi Babang sudah mencapai tahap final dan siap untuk diresmikan.