Jakarta (ANTARA) – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menyatakan bahwa apa yang dialami oleh lembaga negara tersebut saat ini harus dipandang sebagai sebuah keberkahan.
“Meskipun saat ini MK untuk kesekian kalinya dinilai oleh banyak orang sedang menghadapi suatu ujian, bagi saya apa yang dialami oleh MK harus dipandang sebagai suatu keberkahan,” kata Anwar di Aula Gedung II MK, Jakarta, Selasa.
Anwar mengatakan hal tersebut usai melantik tiga anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi dalam Putusan Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023.
Dalam sambutannya, Anwar juga mengatakan bahwa hingga hari ini, Selasa, laporan masyarakat terhadap semua hakim konstitusi terkait putusan mengenai batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) itu telah mencapai 10 laporan.
Menurut Anwar, perhatian publik terhadap MK merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan. Oleh karena itu, ia mempercayakan sepenuhnya kepada MKMK untuk bekerja semaksimal mungkin dalam mengusut laporan masyarakat tersebut.
“Agar setiap laporan yang disampaikan kepada MKMK, yang hingga saat ini sudah mencapai 10 laporan terhadap semua hakim konstitusi, dapat mengungkapkan fakta secara jelas,” tambah Ketua MK.
Lebih lanjut, Anwar menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat harus diselesaikan dengan proporsional. Dengan begitu, publik dapat memahami bahwa setiap peristiwa atau permasalahan yang terjadi tidak meluas menjadi masalah yang lebih besar.
“Saat ini, publik tentu menanti hasil kinerja majelis kehormatan. Meskipun pembentukan dan masa kerjanya baru dimulai, saya yakin bahwa majelis kehormatan mampu memenuhi harapan masyarakat,” ujarnya.
Anwar melantik tiga anggota MKMK, yaitu Wahiduddin Adams dari kalangan hakim konstitusi, Jimly Asshiddiqie dari kalangan tokoh masyarakat, serta Bintan R. Saragih dari kalangan akademisi dengan latar belakang bidang hukum.
Sebagai ketua MK, Anwar menyatakan akan memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada MKMK agar dapat bekerja secara independen, tidak memihak, dan tidak terintervensi oleh siapa pun, termasuk dari pihak MK maupun para hakim konstitusi.
“Kepercayaan penuh kepada majelis kehormatan untuk bekerja semaksimal mungkin merupakan bagian dari tanggung jawab etis saya sebagai ketua lembaga sekaligus sebagai insan konstitusi,” tambahnya.
Baca juga: Anwar Usman melantik anggota MKMK terkait putusan batas usia capres-cawapres
Baca juga: Wakil Presiden menegaskan Putusan MK tidak terkait kinerja pemerintah
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
