Tim SAR terus melakukan pencarian korban dalam reruntuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, satu minggu setelah kejadian tragis tersebut. Insiden dimana gedung tiga lantai bersama musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny tersebut ambruk saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.
Beberapa santri berhasil selamat dari kejadian maut di Ponpes Al Khoziny, namun puluhan lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Total korban tewas termasuk lima potongan tubuh adalah 54 orang, dengan 104 orang berhasil diselamatkan hingga hari kedelapan proses pencarian. Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui apakah potongan-potongan tubuh yang ditemukan berkaitan satu sama lain atau tidak.
Gedung lama dari Pondok Pesantren Al Khoziny menjadi miring setelah tertimpa material runtuhan dari gedung baru yang ambruk. Proses evakuasi ditargetkan akan selesai hari ini setelah secara rampung mencapai 80%, namun tim SAR masih menghadapi kendala di sektor selatan. Guna menghindari risiko runtuh susulan, diperlukan penanganan khusus dengan metode teknik tertentu.
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta para menteri terkait dan kepala daerah untuk memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa tragis di gedung Pondok Pesantren Al Khoziny. Prabowo mengawasi perkembangan insiden yang telah menewaskan 36 orang dan melukai ratusan lainnya, serta memerintahkan para pihak terkait untuk memberikan perhatian dan fokus dalam penanganan kejadian tersebut.










