Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, secara tegas membantah adanya kelaparan di Pulau Enggano yang disebabkan oleh isolasi seperti yang diberitakan di beberapa media sosial. Pernyataan ini dikeluarkannya dalam Rapat Koordinasi bersama Staf Khusus Menteri Dalam Negeri terkait perkembangan pembangunan pelabuhan di Pulau Enggano dan kendala yang dihadapi.
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus memonitor kondisi di Pulau Enggano untuk memastikan akurasi informasi yang beredar di media sosial. Selain itu, Helmi juga berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengonfirmasi ketersediaan bahan bakar minyak di Pulau Enggano.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan Pemprov Bengkulu telah melaksanakan langkah tanggap darurat dengan menyalurkan bantuan logistik dan transportasi ke Pulau Enggano. Camat Pulau Enggano, Susanto, membantah adanya kelaparan di wilayahnya dan menjelaskan bahwa situasi saat ini adalah penurunan daya beli dan penjualan produk pertanian akibat masalah distribusi karena pendangkalan alur pelabuhan.
Dia berharap agar Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu segera membaik untuk memungkinkan kembalinya kapal penyeberangan Pulo Tello bersandar sehingga masyarakat Enggano dapat menjual produk pertanian mereka ke Kota Bengkulu. Kepala Desa Banjarsari, Winarto Rudi Setiawan, juga menyoroti kesulitan terkait pengiriman barang, uang, dan bekal bulanan bagi anak-anak mereka yang bersekolah atau kuliah di luar Enggano karena kendala transportasi yang terbatas. Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menerbitkan Instruksi Presiden untuk mempercepat pembangunan di Pulau Enggano.