Tradisi Unik ‘Manampuang’ Bagi Daging Kurban di Agam

Tradisi Manampuang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tetap menjadi unik dan dilestarikan. Ratusan warga di Jorong Aro Kandikia terlihat antusias mengikuti tradisi ini pada Idul Adha. Dalam tradisi Manampuang, potongan daging kurban dibagikan secara langsung dan merata kepada semua peserta, dari yang tua hingga muda. Ini merupakan satu-satunya tradisi di Agam yang dilakukan secara langsung dan merata.

Menurut warga setempat Arnita, tradisi Manampuang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan tetap dilestarikan hingga sekarang. Dalam prosesi tersebut, warga membawa beragam wadah seperti keranjang, ember, atau kantong plastik untuk menampung daging. Prosesi Manampuang berlangsung sepanjang jalan sekitar 100 meter dari Surau Baru Aro Kandikia.

Ketua Panitia Kurban, A. Datuk Gadang, menjelaskan bahwa pada tahun ini, sebanyak 5 ekor sapi disembelih untuk tradisi Manampuang, meningkat dari 3 ekor tahun sebelumnya. Tujuan dari tradisi ini adalah memastikan bahwa seluruh warga, termasuk yang tidak mendapatkan kupon khusus di tempat lain, tetap bisa menerima bagian daging kurban. Peserta kurban berasal dari jamaah surau dan warga lokal, dengan total 35 orang yang berpartisipasi.

Keunikan Manampuang juga terlihat dari bagaimana warga secara tradisional mengolah daging kurban. Dahulu, warga menggunakan daun talas atau pisang sebagai wadah, namun sekarang mereka menggunakan plastik atau keranjang anyaman. Warga lainnya, Novita, menyatakan bahwa tradisi ini tidak hanya tentang pembagian daging, tetapi juga sebagai cara mempererat kebersamaan dan melestarikan kearifan lokal di hari raya.

Source link