Berita  

Sistem TOS untuk Menangani Penderita TBC di DKI: Panduan Lengkap

Tuberkulosis (TBC) menjadi sorotan utama dalam berita kesehatan belakangan ini, terutama setelah rencana uji klinis vaksin TBC di Indonesia yang diprakarsai oleh pengusaha global Bill Gates saat bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan situasi TBC di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 856 ribu pasien, dengan tingkat cakupan pengobatan mencapai sekitar 78 persen. Terdapat lebih dari 138 ribu kasus TBC pada anak-anak dan lebih dari 18 ribu kasus TBC pada penderita HIV. Selain itu, terdapat 23,8 ribu pasien TBC yang meninggal.

Hingga bulan Maret 2025, data menunjukkan lebih dari 161 ribu kasus TBC telah ditemukan di Indonesia. Permasalahan TBC menjadi tantangan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk di DKI Jakarta. Beberapa wilayah di Jakarta Timur, seperti Pulogadung, Ciracas, Cakung, dan Pasar Rebo, mencatat tingginya kasus TBC. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa TBC dapat diobati, sehingga deteksi dini sangat penting.

Upaya pendeteksian TBC dilakukan melalui program Temukan, Obati, dan Sembuhkan (TOS) oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Memerangi stigma negatif terhadap TBC dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit ini merupakan langkah penting dalam penanggulangan TBC. Meskipun angka kasus TBC mungkin meningkat, tindakan cepat dan preventif akan membantu mengobati penderita TBC secara efektif dan mencegah penyebaran penyakit ini. Data dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 65 persen pasien TBC di Jakarta Timur telah sembuh.

Source link