Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan ungkapan duka cita atas wafatnya Pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, pada Senin (21/4) pagi waktu Vatikan, Roma. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengenang Paus Fransiskus sebagai figur penebar damai di ranah global yang humanis nan sederhana. Haedar menyebut bahwa saat bertemu langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi dengan humor hangat. Menurut Haedar, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang bersahaja dengan slogan “Miserando atque eligendo” atau “Rendah Hati dan Terpilih.”
Haedar juga mengingat momen ketika Paus Fransiskus bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib menerima Zayed Award yang pertama. Kepergian Paus Fransiskus membuat dunia kehilangan sosok dan pemimpin umat Katolik yang memiliki kontribusi besar dalam mempromosikan kehidupan kemanusiaan relijius, saling toleran, dan perdamaian global. Haedar berharap inspirasi dan jejak Paus Fransiskus dapat memperkuat upaya menciptakan tatanan dunia damai yang autentik di tengah panggung global yang masih diwarnai oleh konflik dan ketegangan. Paus Fransiskus meninggal dunia di Vatican pada usia 88 tahun setelah mengalami penyakit bronkitis kronis. Ia meninggalkan ribuan umat Katolik yang terkejut setelah menghadiri ibadah Paskah di Vatikan sehari sebelum kematiannya.