Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di Sekolah Menengah Atas (SMA). Langkah ini diambil untuk mempersiapkan ujian Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang akan berfokus pada mata pelajaran tertentu. Menurut Mu’ti, dalam TKA nanti, siswa akan diuji pada mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia dan Matematika.
Selain tes mata pelajaran wajib, siswa juga akan memiliki pilihan mata pelajaran sesuai dengan jurusan yang mereka pilih. Sebagai contoh, siswa jurusan IPA dapat memilih Fisika atau Biologi sebagai mata pelajaran pilihan, sementara siswa jurusan IPS dapat memilih Ekonomi atau Sejarah. Hal ini bertujuan untuk menilai kemampuan akademik siswa sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menjelaskan perbedaan mapel yang diuji dalam TKA untuk tingkat SMA/SMK dengan tingkat SD dan SMP. Berbeda dengan tingkat SD dan SMP yang hanya menguji Bahasa Indonesia dan Matematika, SMA/SMK akan menguji tiga mapel wajib dan dua mata pelajaran pilihan.
Pelaksanaan TKA untuk tingkat SMA/SMK dijadwalkan dimulai pada November 2025, sedangkan untuk SD dan SMP akan dilaksanakan pada Maret hingga Mei 2026. TKA bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan akademik peserta didik dan bukan sebagai penentu kelulusan. Selain itu, dengan adanya penghapusan jurusan di SMA, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kesempatan eksplorasi dan refleksi minat, bakat, dan aspirasi karier bagi siswa.
