Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, melakukan kunjungan ke dua moda transportasi publik utama di Jakarta, yaitu MRT Jakarta dan Transjakarta, pada Selasa (25/2). Dalam kesempatan tersebut, Rano menegaskan pentingnya pengembangan konsep Transit-Oriented Development (TOD) dalam meningkatkan perekonomian dan mobilitas warga. Perjalanan dimulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran HI, dengan singgah di Stasiun Blok M yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan bus Transjakarta Koridor 6A (Ragunan-Balai Kota via Kuningan) menuju Balai Kota.
Setelah mencoba moda transportasi ini, Rano berkeyakinan bahwa pengembangan transportasi berbasis TOD dapat membawa dampak positif untuk Jakarta. Menurutnya, konsep TOD dapat menjadi motor penggerak ekonomi perkotaan, contohnya adalah kawasan Blok M yang berkembang pesat berkat integrasi MRT. Namun, Rano juga menyoroti beberapa kendala dalam pengembangan MRT Jakarta, seperti masalah lahan, yang akan dia selesaikan dengan melakukan rapat bersama instansi terkait. Ia juga meminta peningkatan sistem tap kartu elektronik dan fasilitas, serta mengusulkan agar stasiun MRT menjadi ruang ekspresi seniman muda.
Rano mengungkapkan bahwa PT MRT Jakarta telah memiliki masterplan yang baik dalam konsep TOD transportasi publik. Dia berharap dapat menyelesaikan berbagai persoalan Jakarta dengan cepat dalam masa jabatannya bersama Gubernur Pramono Anung. Selain itu, ia juga mengamati progres konstruksi MRT Jakarta lintas Utara-Selatan Fase 2A dengan rute Harmoni menuju Ancol. Rano menargetkan selesainya proyek ini pada tahun 2027 dan 2029. Total ridership MRT Jakarta periode tertentu telah melampaui target, demikian juga dengan layanan Transjakarta yang semakin berkembang. Dalam upayanya memajukan Jakarta, Rano menegaskan harapannya agar Jakarta dapat meningkatkan peringkat menjadi kota global sesuai dengan UU No 2 tahun 2024.