Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan kemungkinan kader PDIP peserta retreat kepala daerah hadir di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/2) ini. Bima merujuk pada jumlah peserta retreat yang tidak hadir sebanyak 53 orang, di mana 6 di antaranya memberikan keterangan sakit atau berhalangan. Sementara 47 sisanya tanpa kabar hingga Jumat petang. Jumlah kader PDIP yang terpilih menjadi kepala daerah periode 2025-2030 diketahui sebanyak 126 orang.
“(Kader PDIP hadir retreat) harusnya sih ada ya. Karena terdata jumlahnya mungkin lebih dari angka ini. Jadi, bisa saja ada di dalam. Ya, kami belum cek lagi. Bisa saja ada,” kata Bima di depan gerbang Akmil, Jumat petang.
“Kepala daerah yang tidak ada kabar ini, ini bisa saja dari latar belakang manapun. Bisa juga masih belum masuk, ya. Bisa juga mungkin terlambat atau ada hal-hal lain. Nah, karena itu panitia akan terus menghubungi yang belum hadir ini dengan meminta kejelasan apakah akan datang terlambat, apakah harus digantikan oleh wakil begitu,” sambungnya.
Bima mengatakan, panitia retreat saat ini memang memberikan kelonggaran dengan mengizinkan kepala daerah yang berhalangan hadir untuk mengirimkan wakil kepala daerah sebagai penggantinya. Apabila wakil kepala daerah juga masih berhalangan, sekda harus dikirimkan ke Akmil sebagai gantinya, mempertimbangkan pentingnya materi retreat Akmil ini. Namun, Bima memastikan para kepala daerah yang absen pada retreat kali ini, diwajibkan ikut gelombang berikutnya.
Retreat Akmil di Magelang dihadiri oleh 450 kepala daerah dari yang semestinya sebanyak 503 orang. Sejumlah kepala daerah dari PDIP tidak terlihat dalam rombongan barisan peserta retreat Akmil. Mereka antara lain Gubernur DKI, Pramono Anung, Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. Ketidakhadiran mereka disinyalir terkait instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang meminta para kadernya menunda keberangkatan ke retreat kepala daerah di Akmil.