Sebuah kejadian tragis terjadi di perairan Marunda, Jakarta Utara, yang mengguncang banyak orang. Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), ditemukan tak bernyawa mengambang di laut. Penemuan jenazahnya oleh seorang nelayan menimbulkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Identitas korban dikonfirmasi melalui kartu tanda anggota BIN dan TNI yang ditemukan di tubuhnya. Proses penyelidikan masih terus berlangsung, dengan fokus pada analisis rekaman CCTV dan temuan di tempat kejadian, untuk mengungkap fakta yang mengelilingi kematian Hendrawan Ostevan.
Keluarga dan kerabatnya menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai insiden ini. Kerjasama antara pihak kepolisian, TNI, dan BIN dilakukan untuk mengungkap misteri di balik peristiwa tragis ini. Kronologi awal dari rekaman CCTV menunjukkan bahwa mobil Toyota Vios yang diduga dikendarai oleh Hendrawan masuk ke dermaga sebelum terjatuh ke laut, namun mobil tersebut belum berhasil ditemukan.
Hendrawan Ostevan, sebagai seorang purnawirawan Brigjen TNI, memiliki karier gemilang dalam militer dan intelijen. Ia berperan penting dalam berbagai tugas strategis, termasuk keterlibatannya dalam Operasi Seroja di Timor Timur. Meskipun akhir hidupnya berakhir tragis, ia memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara. Rekam jejaknya yang luar biasa dan nilai-nilai pengabdian yang ditinggalkan akan terus dikenang sebagai teladan oleh generasi penerus. Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga mengingatkan betapa pentingnya loyalitas dan pengabdian tanpa pamrih kepada negara.