Brem: Jajanan Tradisional dengan Rasa Manis Asam yang Lumer di Mulut
Indonesia kaya akan kuliner khas, salah satunya adalah brem. Jajanan tradisional ini merupakan hasil fermentasi tape ketan yang memiliki cita rasa unik, perpaduan manis dan asam. Dengan teksturnya yang mudah larut di mulut, brem menjadi makanan ringan yang tak hanya disukai masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan.
Brem berasal dari daerah Jawa Timur, seperti Madiun dan Wonogiri. Pada awalnya, brem dihasilkan sebagai bagian dari tradisi fermentasi tape. Proses pembuatan brem sudah menjadi budaya turun-temurun yang dijaga oleh masyarakat lokal.
Pembuatan brem dimulai dengan fermentasi tape ketan. Tape yang sudah difermentasi diolah menjadi cairan, kemudian dipanaskan hingga mengental dan mengeras. Setelah itu, adonan dipotong kecil-kecil dan dibiarkan mengering. Proses fermentasi ini memberikan rasa khas brem yang manis dan sedikit asam.
Salah satu daya tarik utama brem adalah teksturnya yang mudah larut di mulut. Saat dimakan, brem memberikan sensasi dingin yang unik. Kombinasi rasa manis dan asamnya pun mampu memanjakan lidah, membuat siapa saja ingin mencobanya lagi.
Brem bukan sekadar makanan ringan, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Dengan rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang tradisional, brem menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa pulang saat berkunjung ke Jawa Timur.
Pewarta: Aditya Mulawarman (Magang)
Editor: Mahrus Sholih
Untuk informasi berita lainnya, dapat dilihat di SUARA INDONESIA.