Hari Pangan Sedunia: Sejarah dan Tujuannya

Setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, masyarakat di seluruh dunia merayakan Hari Pangan Sedunia sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan ketersediaan pangan bagi semua orang. Perayaan ini bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mengatasi masalah gizi, serta mendorong sistem pangan yang lebih berkelanjutan. Hari Pangan Sedunia diperingati untuk memperingati berdirinya Food and Agriculture Organization (FAO) yang genap berusia 80 tahun pada tahun 2025. Perayaan ini merupakan simbol solidaritas internasional yang menekankan pentingnya akses makanan yang cukup, bergizi, dan aman bagi setiap individu di seluruh dunia.

FAO, sebagai Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, pertama kali menetapkan World Food Day pada tanggal 16 Oktober melalui Resolusi Nomor 1/1979 di Roma, Italia. Sejak itu, setiap tahun negara-negara anggota FAO, termasuk Indonesia, merayakan Hari Pangan Sedunia untuk memperingati berdirinya FAO dan mengajak masyarakat dunia untuk bersatu dalam menjaga ketersediaan pangan yang adil dan berkelanjutan. Selain itu, FAO juga meluncurkan World Food Forum (WFF) pada tahun 2021 sebagai platform kolaboratif global untuk mempercepat transformasi sistem agripangan dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Peringatan Hari Pangan Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, mendorong tindakan nyata, dan menegaskan hak atas pangan sebagai hak asasi manusia. Setiap tahun, peringatan ini mengusung tema yang berbeda untuk menyoroti isu-isu penting seperti perubahan iklim, pertanian berkelanjutan, dan inovasi dalam sistem pangan global. Kesadaran global tentang pentingnya ketersediaan pangan kepada semua individu menjadi fokus utama dalam perayaan Hari Pangan Sedunia setiap tahun.

Source link