SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo melahirkan lulusan terbaiknya, yaitu Dafa Aziz Firmansyah, seorang anak petani dari Cilacap, Jawa Tengah. Dafa, anak bungsu dari enam bersaudara, mewujudkan impian untuk melanjutkan pendidikan tinggi meskipun kedua orang tuanya bekerja sebagai petani. Setelah lulus dari SMP Negeri 1 Cipari, Cilacap, Dafa memutuskan untuk bersekolah di SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo setelah mengikuti acara sosialisasi sekolah tersebut.
Meskipun mengalami kesulitan ketika ayahnya terserang stroke selama Dafa menjalani pendidikan di SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, ibunya, Suarti, tetap mendorong Dafa untuk melanjutkan sekolah. Dafa merasa terkejut dengan tingkat persaingan yang lebih ketat di sekolah barunya, tetapi hal tersebut justru memacu semangat kompetitifnya. Dafa berhasil menempati peringkat 1 paralel sejak semester ketiga dan aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Setelah lulus dari SMA Unggulan CT Arsa, Dafa mendaftar ke 17 universitas terkemuka di luar negeri dengan Beasiswa Indonesia Maju, dan diterima di 14 dari 17 universitas tersebut. Salah satunya adalah University of Sydney, di mana Dafa memilih jurusan Advanced Computing. Meskipun dari latar belakang ekonomi yang terbatas, Dafa yakin bahwa kendala finansial tidak seharusnya menghalangi seseorang untuk meraih kesuksesan.
Dafa juga percaya bahwa kunci kesuksesan terletak pada kemampuan untuk mengalahkan diri sendiri, bukan mengalahkan orang lain. Sebelumnya, SMA Unggulan CT Arsa Foundation menggelar acara pelepasan siswa yang lulus dari tahun ajaran 2024/2025, dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka termasuk Chairman CT Corp Chairul Tanjung dan Ketua Yayasan CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan berkualitas bagi para pelajar dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah di Indonesia.