Semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan, khususnya terkait dengan kadar gula darah, seringkali diabaikan oleh banyak orang. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus diabetes dan resistensi insulin semakin meningkat, menunjukkan bahwa pemahaman dan kesadaran masyarakat masih minim. Data dari International Diabetes Federation menempatkan Indonesia sebagai negara kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, dan diprediksi akan naik menjadi peringkat keempat pada tahun 2045. Namun, survei terbaru menunjukkan bahwa 8 dari 10 orang tidak menyadari risiko prediabetes atau diabetes yang mereka hadapi.
Pemeriksaan gula darah secara berkala sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah diabetes. Mengetahui batas normal kadar gula darah serta cara menjaga keseimbangan gula darah menjadi langkah awal yang krusial. Pengukuran kadar gula darah biasanya dilakukan melalui tes laboratorium, di mana nilai normal berkisar antara 70 hingga 99 mg/dL. Jika nilai gula darah berada di antara 100 hingga 125 mg/dL, seseorang dapat dikategorikan sebagai prediabetes, sedangkan nilai di atas 126 mg/dL menunjukkan diabetes.
Olahraga memiliki peran penting dalam mengelola kadar gula darah. Aktivitas fisik dapat membantu mencegah diabetes dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Latihan kekuatan dan interval intensitas tinggi memiliki manfaat besar dalam mengendalikan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Waktu yang tepat untuk berolahraga juga berpengaruh, di mana olahraga di sore hari terbukti lebih efektif untuk menstabilkan kadar gula darah pada penderita pra-diabetes atau diabetes tipe 2.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan kadar gula darah melalui olahraga dan pemeriksaan berkala, diharapkan kesadaran akan kesehatan tubuh dapat meningkat. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi masyarakat akan betapa pentingnya menjaga kadar gula darah dalam rentang normal untuk mencegah risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya.