Tradisi Unik Jemaah Makassar Pasca Ibadah Haji di Makkah

Jemaah asal embarkasi Makassar merayakan tradisi Mappatoppo di Sulawesi Selatan setelah menyelesaikan ibadah haji di Arafah dan Mina. Tradisi Mappatoppo dianggap sebagai ungkapan kebahagiaan, syukur, dan pengesahan simbolik atas gelar haji yang telah diraih. Prosesi ini juga menjadi peluang untuk mempererat hubungan antar jemaah dan merayakan keberhasilan menyelesaikan rukun Islam yang paling agung.

Mappatoppo dilaksanakan di dalam tenda jemaah setelah melontar jumrah aqabah di Mina. Jemaah mengenakan pakaian rapi dan beberapa di antaranya mengenakan baju putih. Mereka “diwisuda” satu per satu dengan disematkan jilbab atau sorban, sebagai tanda penghormatan atas gelar “Haji” yang mereka dapatkan. Tradisi ini diiringi dengan shalawat dan doa bersama yang mencerminkan kearifan lokal dari masyarakat Bugis-Makassar.

Musriadi, Pembimbing Ibadah Kloter 6 UPG, menyatakan bahwa Mappatoppo menjadi simbol perjuangan spiritual dan kekompakan jemaah. Para jemaah haji asal Sulsel terus menjaga tradisi ini untuk memperkuat solidaritas antar jemaah dan membawa pulang semangat haji yang berkah. Semoga tradisi Mappatoppo ini tidak hanya menyampaikan gelar haji mereka, tetapi juga berperilaku dan memberi teladan sebagai insan yang telah menunaikan ibadah haji.

Source link