Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menggarisbawahi bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah untuk mencapai keadilan sosial di masyarakat. Salah satu isu yang harus diprioritaskan adalah ketimpangan kelas yang sangat signifikan. Anies mengilustrasikan bahwa ketimpangan ini terlihat dari perbedaan antara restoran mewah yang bisa menghabiskan gaji seorang pekerja selama sebulan hanya untuk satu kali makan. Demikian pula, ketimpangan terlihat saat ada individu yang bekerja keras sejak subuh namun bertemu dengan kendaraan mewah milik orang dengan penghasilan besar. Anies menegaskan bahwa fenomena ini bukanlah takdir, melainkan hasil dari kebijakan yang belum mampu mencapai pemerataan ekonomi yang diperlukan. Oleh karena itu, ia menyerukan perlunya perubahan kebijakan yang lebih komprehensif untuk menyelesaikan masalah ketimpangan ini, baik di tingkat kota maupun nasional. Anies juga mengangkat isu ketimpangan ini dalam khutbah salat Iduladha di Masjid Agung Al-Azhar, di mana ia menyatakan bahwa ketimpangan tersebut seolah-olah melupakan prinsip kesetaraan saat semua umat Islam memakai pakaian ihram yang seragam tanpa memandang kelas atau ras. Menurutnya, hal ini bukanlah pemandangan yang terjadi di negara lain, melainkan di halaman rumah kita sendiri. Ia juga menekankan bahwa kondisi kota-kota kita merupakan cermin dari kesehatan peradaban yang lebih besar.
Ketimpangan Ekstrem Kelas Sosial Warga RI dalam Sorotan Idul Adha

Read Also
Recommendation for You

Pada awal bulan depan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) akan menggelar sidang keberatan terkait…

Sidang gugatan perdata perbuatan melawan hukum terkait ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi…

Seorang dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum di Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan inisial…

Surat usulan Forum Purnawirawan TNI kepada DPR dan MPR yang menuntut pemakzulan Wakil Presiden Gibran…