Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menantang pihak yang masih mempersoalkan rencana pemasangan stairlift atau penganjung tangga di Candi Borobudur. Fadli menegaskan bahwa pemasangan stairlift tidak seharusnya menjadi kontroversi, karena alat tersebut sudah umum dipasang di berbagai situs bersejarah di seluruh dunia. Menurutnya, hal ini sudah biasa dilakukan dan tidak perlu diperdebatkan secara berlebihan.
Fadli juga merujuk pada fakta bahwa rencana pemasangan stairlift di Borobudur sebenarnya terbilang terlambat, mengingat hal serupa telah dilakukan di banyak negara lain. Contohnya adalah pemasangan stairlift di situs Angkor Wat Tample di Kamboja dan Akropolos di Yunani. Ini menunjukkan bahwa upaya untuk menjadikan situs bersejarah inklusif agar semua kalangan, termasuk disabilitas dan lansia, dapat menikmati warisan budaya tersebut.
Menurut Fadli, pemasangan stairlift ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, dapat mengakses dan menikmati situs sejarah dengan mudah. Dengan adanya aksesibilitas yang lebih baik, diharapkan situs sejarah dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat sesuai dengan amanat undang-undang yang menyatakan pentingnya memberikan akses kepada kalangan disabilitas dan lansia.