Berita  

Beban Baru Siswa Jabar: Masuk Sekolah Jam 6 Pagi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menuai kritik terkait rencananya untuk menerapkan kebijakan baru di sekolah dengan waktu masuk mulai pukul 06.00 WIB. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan kebiasaan hidup yang disiplin, dengan waktu masuk sekolah hanya sampai hari Jumat.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Dedi menyampaikan rencana tersebut dengan mengajak untuk setuju atau tidak. Meskipun saat ini SMA di Jawa Barat sudah menerapkan sekolah hanya sampai Jumat, SMP masih berlangsung hingga Sabtu.

Namun, koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji, menyatakan bahwa masalah disiplin tidak bisa disederhanakan dan dibebankan kepada siswa semata. Sebuah survei penilaian integritas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2024 menemukan tingkat ketidakdisiplinan akademik yang tinggi di kalangan guru.

Untuk mendisiplinkan siswa, Ubaid menyarankan agar Pemprov Jawa Barat menerapkan pendidikan karakter yang lebih holistik. Ini mencakup penanaman nilai-nilai kesadaran, tanggung jawab, etika, dan disiplin melalui berbagai aspek kegiatan belajar mengajar dan ekstrakurikuler.

Sementara itu, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru, Satriwan Salim, mendukung kebijakan Dedi tentang menetapkan waktu malam bagi siswa hingga pukul 21.00. Namun, ia mengkritik kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 sebagai kontraproduktif terhadap kualitas hidup dan perkembangan anak.

Penelitian menunjukkan bahwa efek dari tidur yang kurang antara lain sulit berkonsentrasi, penurunan daya ingat, gangguan metabolisme tubuh, penundaan sarapan, kelelahan, kecemasan, dan penurunan prestasi akademik. Satriwan juga menegaskan bahwa kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 berada di luar standar internasional yang biasanya sekitar pukul 7.30-8.30.

Menyadari tantangan pendidikan yang dihadapi di Jawa Barat, Satriwan menekankan pentingnya pembelajaran yang berkualitas dan ekosistem pembelajaran yang baik di sekolah serta pola asuh yang tepat di rumah. Sehingga, tujuan agar anak tidak malas, bersemangat ke sekolah, dan gemar belajar seharusnya dibangun dari kualitas pembelajaran yang baik, bukan sekadar dari jam masuk sekolah.

Source link