Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menduga ada kekuatan politik yang menggerakkan sejumlah orang untuk membentangkan spanduk “Selamatkan Persikas” pada acara Nganjang ka Warga edisi ke-9 di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Dedi mengatakan beberapa orang pembentang spanduk ‘Selamatkan Persikas’ yang dilabraknya, ada yang masih berstatus sebagai pelajar dan berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Subang. Menurut Dedi, ini merupakan tindakan yang disesalkan karena di baliknya terdapat kekuatan politik yang menggunakan sepak bola sebagai alat politik. Ia meminta para politikus untuk tidak menggunakan anak-anak sebagai alat politik dan memisahkan antara politik dan olahraga.
Dedi juga menegaskan bahwa tindakannya tidak untuk mencari citra pribadi melainkan untuk kepentingan rakyat. Terkait isu Persikas Subang yang dikabarkan akan dijual, Dedi menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa campur tangan karena klub tersebut adalah tim sepak bola profesional yang dikelola oleh perusahaan. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pemerintah daerah memberikan dukungan dalam bentuk sarana dan prasarana tanpa menggunakan anggaran negara.
Di sisi lain, salah satu kelompok suporter Persikas Subang, Super Sub Persikas Subang, menyayangkan sikap Dedi Mulyadi. Mereka berharap agar Gubernur bisa memahami dan mengedukasi generasi muda terkait isu klub sepak bola tersebut. Meskipun ada perbedaan dalam kelompok suporter, semua memiliki tujuan yang sama yaitu menyelamatkan klub kesayangan masyarakat Subang dari ancaman akuisisi dan bertahan di Liga 2.