Kisah di balik lagu “The Ballad of John and Yoko” dari The Beatles memang menarik. Lagu ini bermula dari keputusan tiba-tiba John dan Yoko untuk menikah, hanya dua hari setelah Paul McCartney menikahi Linda Eastman. Awalnya mereka berencana untuk menikah di laut, tetapi aturan hukum menghentikan rencana mereka. Rencana pergi ke Paris juga tidak dapat terealisasi karena birokrasi yang rumit, sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di Gibraltar pada 20 Maret 1969, wilayah protektorat Inggris. Lokasi tersebut dipilih oleh Lennon karena kewarganegaraannya sebagai warga Inggris. Setelah pernikahan, pasangan ini langsung terbang ke Amsterdam dan melakukan aksi damai yang mereka sebut “Bed-In” di kamar hotel di Hilton Amsterdam. Melalui aksi ini, John dan Yoko bukan hanya menjadikannya sebagai wawancara media, tetapi juga sebagai bentuk protes terhadap perang dengan melakukan semuanya dari tempat tidur. Terlebih lagi, aksi ini merupakan bagian dari gerakan damai mereka yang juga memperkenalkan konsep “bagism” sebagai sindiran terhadap prasangka dan stereotip sosial. Semangat mereka dalam menyuarakan perdamaian dan kebebasan menjadi makna yang dalam dalam lagu ikonik ini.
Makna Lagu The Ballad of John and Yoko: Pernikahan, Kontroversi, dan Aksi Damai

Read Also
Recommendation for You
Pada hari Minggu, 21 September 2025, PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) mengadakan kampanye Hari Komedi…
Calvin Harris, DJ dan produser musik ternama asal Skotlandia, telah mengajukan gugatan serius terhadap mantan…
Anandya Dipo Pratama menyatakan bahwa keluarga Azizah saat ini mengikuti proses hukum yang berlaku dan…
Vidio baru-baru ini merilis trailer resmi untuk original series terbaru yang berjudul Jalinan Terlarang. Series…
Menghadapi kenyataan pahit akibat kehilangan cinta yang telah lama dijaga, membuat hati terasa hancur. Perasaan…