Banjir Rob Landa Pesisir Surabaya, Dampak Rumah Warga Terendam

Banjir rob melanda beberapa wilayah di pesisir Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (28/5). Air telah merendam sejumlah titik di sekitar Jalan Kalianak, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan. Banjir tersebut terlihat memengaruhi Jalan Kalianak hingga Jalan Kalianak Barat, menyebabkan kemacetan akibat banyaknya kendaraan bermotor yang melintas di daerah tersebut. Tidak hanya jalan raya, tetapi kawasan permukiman di sekitarnya juga terdampak banjir rob, dengan warga berusaha menguras air dengan peralatan seadanya karena ketinggian air mencapai 40-50 cm.

Warga setempat, Wahim, mengungkapkan bahwa wilayahnya sering kali terkena banjir rob, yang bisa terjadi setiap pekan atau dua pekan sekali akibat air pasang yang tidak dapat diprediksi. Dengan kondisi ini, ia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah banjir rob dengan solusi yang lebih efektif. Sementara itu, warga Kalianak Timur, Ari, menjelaskan bahwa banjir rob di daerahnya biasanya merembes melalui celah saluran eksisting dan mencapai jalan serta rumah warga.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya telah memperingatkan akan potensi banjir rob di pesisir Surabaya hingga akhir Mei 2025. Prakirawan BMKG, Ady Hermanto, menjelaskan bahwa banjir rob disebabkan oleh pasang air laut maksimum yang diprediksi terjadi antara tanggal 25 hingga 30 Mei 2025. Fenomena pasang air laut ini diprediksi akan melanda sebagian besar wilayah pesisir di sekitar Surabaya dan ketinggian pasang air laut diperkirakan mencapai 130 hingga 150 cm.

Pasang air laut yang tinggi dapat berpotensi memicu banjir rob di wilayah pesisir, mengganggu transportasi, aktivitas petani garam dan perikanan darat, hingga kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Harapannya adalah agar pemerintah dapat segera menemukan solusi efektif untuk mengatasi banjir rob dan melindungi warga dari dampaknya.

Source link

Exit mobile version