5 Efek Berbahaya Pendarahan Otak & Tindakan yang Harus Dilakukan

Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, Komisaris Utama Narasi TV dan suami dari jurnalis Najwa Shihab, berpulang pada Selasa, 20 Mei 2025, akibat komplikasi stroke yang mengakibatkan pendarahan otak. Pendarahan otak adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Dr. Paul Saphier dari New Jersey menjelaskan bahwa pendarahan otak merupakan kasus stroke yang memiliki risiko tinggi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan faktor lainnya.

Pendarahan otak dapat memberikan efek yang signifikan terhadap kesehatan dan fungsi otak seseorang, bahkan hingga risiko kematian. Gejala pendarahan otak meliputi sakit kepala parah, mual, muntah, kebingungan, dan kelemahan otot. Dalam kondisi yang parah, pendarahan otak dapat merusak jaringan otak, saraf-saraf di sekitarnya, dan fungsi kognitif seseorang.

Penting untuk mengetahui gejala pendarahan otak dan mendapatkan penanganan medis segera. Lebih dari 45 persen pasien pendarahan otak tidak bisa bertahan hidup, sehingga penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Untuk mengurangi risiko pendarahan otak, menjaga tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, menjaga berat badan yang sehat, berhenti merokok, dan pola makan seimbang sangat dianjurkan.

Selain itu, penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan otak. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, segera cari pertolongan medis. Kesadaran akan pentingnya penanganan segera dapat membantu memperbaiki prognosis dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh pendarahan otak. Mengetahui gejala dan tindakan yang harus dilakukan akan membantu meminimalisir faktor risiko pendarahan otak.

Source link

Exit mobile version