Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah meminta bupati dan wali kota di Jawa Timur untuk menyiapkan lahan atau lokasi yang dapat dijadikan Sekolah Rakyat. Permintaan ini disampaikan dalam rapat koordinasi Penguatan Ekonomi Desa bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Menurut Khofifah, Sekolah Rakyat membutuhkan lahan seluas 5 hektare untuk keperluan asrama mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Lahan yang digunakan juga bisa hasil revitalisasi aset pemda atau perguruan tinggi.
Konsep boarding school ini, menurut Khofifah, berfokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ia berharap Sekolah Rakyat ini dapat menghasilkan generasi emas yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menyatakan rencana Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026 dengan target 100 bangunan. Siswa yang dituju adalah dari kategori keluarga miskin ekstrem, miskin, dan rentan. Saat ini sudah ada 40 Sekolah Rakyat yang memanfaatkan aset dari Kementerian Sosial, pemda, perguruan tinggi, dan aset pemerintah lainnya.
