Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) untuk segera mempersiapkan langkah-langkah antisipatif menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem. Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Tito menekankan pentingnya negara hadir di tengah masyarakat saat bencana alam melanda. Ia menyoroti perlunya prediksi cuaca yang akurat untuk mengurangi dampak bencana, seperti yang dilakukan negara lain dalam mengantisipasi peristiwa serupa.
Pemda didorong untuk melakukan tindakan penting baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang terkait dengan mitigasi bencana. Mendagri menyarankan agar daerah yang rentan terhadap bencana membahas rencana terbaik untuk menghadapi potensi bencana. Kerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga sangat ditekankan untuk mendapatkan informasi cuaca yang valid dan akurat.
Tito juga menyoroti kelancaran arus mudik, terutama terkait dengan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan pemudik. Kendati demikian, Pemda perlu memastikan pelayanan publik berjalan lancar selama penerapan kebijakan WFA, serta mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan arus mudik.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh berbagai instansi terkait seperti BMKG, BPS, BNPB, dan Basarnas, serta para pemimpin tinggi kementerian/lembaga terkait. Mendagri bersama seluruh peserta rapat bertujuan untuk memastikan negara hadir dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan meminimalkan dampaknya pada masyarakat.