Petambak garam di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengalami kerugian besar akibat tingginya air pasang laut pada 13-18 Desember 2024. Ribuan ton garam hasil produksi musim kemarau terendam air. Kecamatan Sreseh dan Pangarengan, dua wilayah produsen garam terbesar di Sampang, terkena dampak parah dengan tanggul tambak yang jebol sehingga ribuan ton garam terendam air. Selain itu, petambak ikan bandeng dan udang juga mengalami kerugian besar.
Menurut Ishak (51), petambak garam dari Desa Marparan, sembilan tambak di desa Marparan rusak, menyebabkan puluhan hektare lahan petambak terendam laut. Akibatnya, kerugian yang dialami mencapai sekitar Rp50 juta hanya untuk garam yang rusak akibat terendam air. Total kerugian petambak garam, udang, dan ikan mencapai puluhan miliar rupiah dengan sekitar 500 ton garam musim kemarau terendam air. Petambak lain seperti Rohman (42) dari Kecamatan Pangarengan melaporkan kerugian sebesar Rp40 juta.
Mereka berharap bantuan dari pemerintah untuk menghadapi bencana alam ini. Selain kerugian materi, waktu dan tenaga juga menjadi hal penting bagi petambak tersebut. Pemerintah diharapkan memberikan bantuan yang cukup untuk pertambakan garam, ikan, dan udang serta memperbaiki infrastruktur tambak yang rusak.
Pemerintah Kabupaten Sampang juga diharapkan segera mengambil tindakan untuk membantu petambak yang terdampak. Bantuan yang tepat sasaran dan efektif penting untuk memulihkan industri pertambakan di daerah ini. Semua pihak berharap pemerintah dapat memberikan bantuan yang cepat dan efektif dalam menghadapi bencana alam ini.