Berita  

Parisada Hindu Dharma Indonesia Mengadakan Doa Bersama untuk Pemilu yang Damai

Jakarta (ANTARA) – Parisada Hindu Dharma Indonesia dan sembilan organisasi keagamaan Hindu melakukan doa bersama atau Santih Puja pada Kamis untuk mendoakan agar Pemilu 2024 berjalan aman, damai, dan menghasilkan pemimpin nasional yang mampu menjalankan dharma (kebenaran).

Gede Pastika, Ketua Umum Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) dan Ketua Panitia Pelaksana Santih Puja Pusat, menyatakan bahwa Santih Puja dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan beberapa daerah lainnya, termasuk kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Santih Puja ini juga disiarkan secara virtual.

Santih Puja Pusat dilaksanakan di Pura Aditya Jaya Rawamangun dan diikuti oleh 300 umat Hindu. Ini adalah bukti perhatian dan komitmen umat Hindu Indonesia dalam mendukung pemilu damai, kata Pinandita Gede.

Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya juga menyatakan komitmen umat Hindu Indonesia mendukung pelaksanaan hari pemilu pada 14 Februari mendatang. Umat Hindu menyadari dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan terikat dengan Dharma Agama dan Dharma Negara. Berdoa kepada Hyang Widhi adalah wujud Dharma Agama, sedangkan ikut berpartisipasi menggunakan hak pilih serta menjaga pemilu damai adalah wujud Dharma Negara. Keduanya perlu dilaksanakan sebagai hak dan kewajiban warga negara.

Wisnu juga mengimbau seluruh umat Hindu di Indonesia untuk tetap menjaga dan mendukung pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, dan damai.

Doa Santih Puja dilaksanakan dengan melantunkan Puja Tri Sandya, Panca Sembah, dan mengulang-ulang Gayatri Mantram sebanyak 33 kali.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly yang mewakili Polri. Nicolas mengapresiasi komitmen umat Hindu untuk mengawal pemilu damai.

“Kami percaya umat Hindu adalah umat yang taat, baik dalam ibadah maupun taat hukum,” kata Nicolas.

Exit mobile version