Berita  

Firli’s involvement named as the main factor in the decline of KPK’s performance

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menyatakan bahwa Firli Bahuri merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Jadi memang kemerosotan kinerja KPK salah satu faktor utamanya memang Pak Firli,” kata Boyamin kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut Boyamin, kontroversi, omongan, retorika, dan narasi yang dibuat oleh Firli Bahuri selama memimpin KPK membuat masyarakat tidak percaya begitu saja dengan kinerja lembaga antirasuah itu.

Kasus helikopter pulang kampung yang melibatkan Firli Bahuri juga disebutkan sebagai pelanggaran etik dan melibatkan unsur gratifikasi. Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan terhadap KPK oleh masyarakat.

Faktor lain yang menyebabkan penurunan kinerja KPK adalah revisi Undang-Undang KPK, di mana kewenangan pimpinan KPK tidak lagi sebagai penyidik dan penuntut. Undang-undang tersebut juga menempatkan KPK sebagai bagian dari eksekutif dan di bawah kendali pemerintah.

Kinerja KPK yang menurun juga dibandingkan dengan Kejaksaan RI yang berhasil mengusut berbagai kasus besar seperti minyak goreng, Jiwasraya, Asabri, dan lainnya. Kejaksaan RI juga berhasil membentuk Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer (Jampidmil) dalam menyelesaikan perkara koneksitas sipil dan TNI. Berbeda dengan KPK, Kejaksaan RI mendapat penilaian tingkat kepercayaan yang tinggi dari publik.

Boyamin menyatakan bahwa blunder-blunder yang terjadi di KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri adalah faktor utama yang menyebabkan penurunan kinerja KPK.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Exit mobile version