Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan telah memindahkan satu unit kapal patroli dari Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ke Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali.
“Kapal itu untuk mendukung kegiatan patroli di sekitar perairan Sanur,” kata Direktur KPLP Jon Kenedi di Sanur, Denpasar, Kamis.
Penyerahan kapal patroli jenis Perahu Rigid Buoyant (RBB) dilakukan oleh Jon Kenedi kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Denpasar Sadeli, dan disaksikan oleh Kepala KSOP Kelas III Satui, Kalimantan Selatan, Stanislaus Wetik.
Pelabuhan Sanur merupakan salah satu satuan kerja di bawah koordinasi KSOP Benoa Denpasar.
Kapal cat hitam yang memiliki sembilan tempat duduk, termasuk nakhoda kapal itu, nantinya akan beroperasi melakukan pengawasan keamanan pelayaran di sekitar perairan Pelabuhan Sanur-Benoa, Denpasar.
Kepala KSOP Benoa Sadeli menjelaskan bahwa kapal patroli tersebut merupakan milik Direktorat KPLP yang awalnya diserahkan kepada KSOP Satui.
“Tapi Pelabuhan Sanur sangat membutuhkan kapal patroli sehingga direlokasi ke Bali untuk mengawasi kapal,” katanya.
Kegiatan pengawasan kapal tersebut terkait dengan aspek keselamatan, keamanan pelayaran, lalu lintas kapal cepat, dan mobilitas penumpang di Pelabuhan Sanur.
Dengan adanya relokasi kapal patroli ini, kapal patroli yang dimiliki KSOP Benoa menjadi lebih lengkap, yaitu Kapal Kelas III dan Kapal Kelas V.
Pelabuhan Sanur saat ini merupakan salah satu pelabuhan rakyat yang ramai dikunjungi, terutama oleh wisatawan mancanegara yang ingin berwisata ke Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan di Kabupaten Klungkung.
Pelabuhan ini merupakan hasil relokasi dan revitalisasi pelabuhan sebelumnya yang sebelumnya tidak memiliki infrastruktur dermaga yang memadai di pesisir Pantai Sanur.
Rata-rata aktivitas penumpang di pelabuhan mencapai sekitar 12 ribu orang per hari yang datang maupun berangkat, yang sebagian besar adalah wisatawan mancanegara yang dilayani oleh 65 unit kapal cepat.
Sejak mulai beroperasi pada November 2022 hingga September 2023, pergerakan penumpang di pelabuhan mencapai 2,75 juta orang.
Pergerakan kapal baik berangkat maupun datang selama periode tersebut mencapai 31.786 dan 32.311 pelayaran dengan pergerakan tertinggi terjadi pada Agustus 2023 mencapai sekitar 4.200 pelayaran masing-masing kapal berangkat dan datang.
