MPR untuk Papua telah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan langkah tegas dari aparat keamanan untuk menanggapi insiden penganiayaan yang menyebabkan kematian seorang guru di Sekolah Jhon D. Wilson, Distrik Holuwon, Yahukimo, Papua Pegunungan. Ketua MPR untuk Papua, Yorrys Raweyai, menekankan pentingnya melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus tersebut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi tenaga pendidik dan fasilitas sekolah di Papua.
Menurut Yorrys, kekerasan terhadap tenaga pendidik tidak dapat dibenarkan, terlebih lagi jika menyebabkan kehilangan nyawa. Dia menegaskan bahwa kejadian semacam itu tidak boleh ditoleransi dan siapapun pelakunya harus ditindak dengan tegas. Yorrys juga mencatat bahwa kasus serupa telah terjadi sejak tahun 2025, dengan puluhan tenaga pendidik menjadi korban kekerasan bahkan hingga kehilangan nyawa.
Dia juga membahas insiden pembakaran SMP Kiwirok di Pegunungan Bintang yang dicurigai dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Yorrys menekankan pentingnya infrastruktur pendidikan sebagai garda terdepan dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua. Dia kembali menyerukan aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas dan melakukan investigasi menyeluruh dalam menanggapi insiden tersebut.
Pembakaran gedung SMP Negeri Kiwirok telah terjadi dua kali dan merupakan satu contoh dari tindakan merugikan yang dilakukan oleh KKB. Aparat telah merespons kejadian tersebut dengan mengirim personel Satgas Ops Damai Cartenz ke lokasi. Brigjen Faizal Ramadhani dari Operasi Damai Cartenz mengonfirmasi kehadiran anggota KKB yang membakar sekolah tersebut. Dengan kasus-kasus ini, MPR untuk Papua terus mendorong aparat keamanan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi tenaga pendidik dan sekolah di Tanah Papua.












