Berita  

Mengapa Tidak Membeli Kapal Induk Garibaldi demi Kehandalan Militer?

Pakar dalam bidang pertahanan mengingatkan pemerintah, terutama TNI AL, agar tidak gegabah dalam membeli kapal induk dari Italia, Giuseppe Garibaldi, hanya untuk kebanggaan atau gengsi belaka. Menurut analis Fauzan Malufti, akuisisi kapal induk tersebut haruslah didasari oleh kebutuhan yang nyata dan bukan semata-mata untuk gengsi belaka. Fauzan menekankan pentingnya meninjau beberapa hal, termasuk harga kapal, biaya perbaikan dan modifikasi, serta kemampuan TNI AL untuk mengoperasikan kapal tersebut dengan efisien.

Selain itu, Fauzan juga menyoroti konsep operasional yang diperlukan, apakah TNI AL benar-benar memerlukan kapal induk pada saat ini. Hal-hal tersebut sebaiknya dijelaskan secara terbuka oleh TNI AL dan Kementerian Pertahanan kepada publik agar dapat dinilai dengan baik. Pengalaman Thailand dengan kapal induk HTMS Chakri Naruebet menjadi pelajaran berharga dalam pengadaan alutsista serupa di Indonesia. Thailand mengalami kesulitan dalam mengoperasikan kapal tersebut secara maksimal sehingga lebih banyak berada di pelabuhan daripada di laut.

Fauzan menegaskan pentingnya tidak memaksakan pembelian kapal induk jika manfaatnya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Sebaiknya anggaran yang tersedia dialokasikan untuk keperluan lain yang lebih memprioritaskan peningkatan kemampuan pertahanan, seperti menambah jumlah kapal fregat. Sebelumnya, TNI AL telah mengonfirmasi rencana pengakuisisian kapal induk milik Italia, Giuseppe Garibaldi, untuk digunakan dalam Sistem Senjata Armada Terpadu TNI Angkatan Laut. Kapal induk tersebut diharapkan dapat mendukung operasi militer dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan.

Source link

Exit mobile version