Suami memegang peran penting dalam menjaga kesehatan mental istri ketika mereka menjalani peran rumah tangga. Menurut Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika, sebuah pernikahan seharusnya dibangun oleh kedua belah pihak, sehingga suami dan istri harus menjadi satu tim yang solid. Dalam menghadapi tantangan sehari-hari, penting bagi suami untuk terlibat aktif dalam berbagai tugas rumah tangga, seperti menyapu atau mengepel, sehingga beban istri dapat berkurang.
Keterlibatan suami dalam pengasuhan anak juga sangat penting, seperti membantu mengganti popok atau merawat bayi agar ibu bisa mendapatkan waktu istirahat setelah menyusui. Hal ini tidak hanya membantu ibu mengurangi stres, tetapi juga menjaga kestabilan emosinya. Memberikan kesempatan bagi ibu untuk memiliki waktu sendiri atau ‘me time’ juga memiliki manfaat positif yang besar, yang bisa berupa aktivitas sederhana seperti tidur yang cukup.
Nirmala menekankan perlunya pergeseran pola pikir lama yang menempatkan seluruh urusan rumah tangga kepada ibu, dan menyoroti pentingnya generasi muda untuk lebih memahami arti dari berbagi peran dalam sebuah pernikahan. Komunikasi juga menjadi faktor kunci dalam membangun hubungan yang sehat. Suami dan istri perlu membangun komunikasi yang setara dan two-way, di mana ruang diskusi terbuka untuk mengobrol mengenai berbagai hal mulai dari pengeluaran hingga rencana masa depan keluarga. “Pastikan komunikasi berjalan dengan baik, saling mendengarkan, memahami sudut pandang masing-masing, dan bersama-sama menentukan keputusan terbaik untuk keluarga,” tambah Nirmala.
