Work life balance adalah konsep penting yang semakin banyak diperbincangkan di era modern ini, terutama di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat. Konsep ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadi, termasuk keluarga, kesehatan, dan aktivitas sosial. Menurut jurnal repo.darmajaya.ac.id, keseimbangan ini berkaitan erat dengan tingkat kepuasan individu saat menjalankan peran ganda dalam kehidupannya.
Dalam menjalankan work life balance, beberapa kriteria harus dipenuhi. Pertama, fleksibilitas waktu kerja menjadi kunci utama. Karyawan perlu memiliki jam kerja yang fleksibel agar dapat menyeimbangkan pekerjaan dengan aktivitas lainnya. Kedua, pemenuhan peran sesuai harapan juga penting untuk mencapai keseimbangan hidup. Hal ini melibatkan kemampuan seseorang dalam mengatur prioritas dan melakukan negosiasi peran agar tidak terjadi tumpang tindih.
Selain itu, minimnya konflik peran, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta kualitas hubungan sosial yang terjaga juga merupakan aspek penting dari work life balance. Dampak positif dari keseimbangan ini antara lain menurunnya risiko stres, berkurangnya potensi burnout, dan peningkatan rasa bahagia. Menjaga work life balance juga memiliki dampak positif bagi perusahaan, di mana karyawan menjadi lebih loyal, produktif, dan jarang absen.
Namun, tidak mencapai keseimbangan hidup juga dapat memiliki dampak serius. Stres akibat beban kerja yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang, serta menurunkan kinerja secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mencapai work life balance dengan mengedepankan fleksibilitas dan kemampuan memenuhi tuntutan pekerjaan sekaligus menikmati kehidupan pribadi. Menjaga keseimbangan ini tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perusahaan secara keseluruhan.
