Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menghadapi perpecahan terkait audiensi dengan DPR setelah serangkaian demonstrasi selama satu minggu pada 25-31 Agustus. DPR mengadakan pertemuan dengan sejumlah perwakilan BEM dari berbagai wilayah Indonesia, serta organisasi kepemudaan lainnya seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada Rabu (3/9).
Audiensi dipimpin oleh tiga Wakil Ketua DPR, yaitu Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurizal, dan Saan Mustopa. Agus Setiawan dari BEM UI diwakili dalam kesempatan tersebut namun mendapat kritik dari Zayyid Sultan Rahman, perwakilan kelompok BEM UI lainnya. Zayyid menyatakan alasan penolakannya untuk hadir dalam audiensi karena dianggap terlalu mendadak dan tanpa undangan resmi, sehingga mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan kajian untuk DPR.
Agus, menyatakan bahwa kehadirannya dalam audiensi bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Dia juga menegaskan bahwa sebagai Ketua BEM UI yang sah sesuai Surat Keputusan Rektor, dirinya bersama Bintang tetap memegang teguh posisi tersebut. Agus juga menekankan pentingnya meninggalkan masalah internal kampus dan berfokus pada situasi nasional yang terpengaruh oleh demontrasi.
Agus berharap agar semua pihak dapat memprioritaskan penyelesaian masalah saat ini dan bersatu dalam menyuarakan keprihatinan mereka. Selain itu, Agus juga menegaskan bahwa tidak ada perwakilan dari Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI dalam audiensi tersebut karena tidak ada koordinasi dengan aliansi BEM UI. Harapannya adalah untuk bisa menyampaikan ketidakpuasan mereka dengan situasi saat ini.
