PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI telah menegaskan keputusannya untuk tidak membuka gerbong khusus merokok di layanan kereta jarak jauh. Manajemen perusahaan menyatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk mematuhi aturan kesehatan, serta menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang selama perjalanan. Wacana mengenai gerbong merokok sebelumnya diajukan oleh Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan. Ia berpendapat bahwa keberadaan gerbong merokok dapat memberikan kenyamanan bagi penumpang perokok sekaligus meningkatkan pendapatan perusahaan. Namun, keputusan PT KAI untuk tidak membuka gerbong merokok direspons sebagai langkah yang konsisten dengan kebijakan kesehatan.
Mengenai jejak nikotin dalam sejarah, nikotin dikenal sebagai penyebab utama kecanduan rokok. Dalam artikel yang diambil dari Medical News Today, disebutkan bahwa efek euforia yang cepat dari nikotin mendorong pengguna untuk terus mengulang konsumsi. Nikotin adalah senyawa organik yang secara alami terdapat pada daun tanaman genus Nicotiana. Varian utama tembakau yang mengandung nikotin adalah Nicotiana tabacum, yang dibudidayakan luas sebagai bahan baku tembakau. Sejak zaman kuno, tembakau telah digunakan oleh berbagai budaya untuk keperluan sosial, upacara, dan perdagangan.
Pada abad ke-20, tembakau dan rokok menjadi simbol gaya hidup modern, tetapi sorotan mulai beralih ketika risiko kesehatan mulai ditemukan. Gejala putus nikotin seperti rasa cemas, sulit konsentrasi, dan depresi membuat berhenti dari kecanduan nikotin menjadi sebuah tantangan yang berat. Meskipun tembakau mengandung berbagai alkaloid dan turunan alami, nikotin tetap menjadi fokus utama dalam kaitannya dengan risiko kesehatan. Efek samping dari nikotin termasuk gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, dan risiko stroke. Produk-produk pengganti nikotin juga memiliki risiko spesifik seperti iritasi kulit dan gangguan pencernaan.
Sebagai informasi tambahan, penulis Putri Safira Pitaloka telah memberikan kontribusi dalam penulisan artikel ini, dengan harapan artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai jejak dan dampak nikotin dalam sejarah dan kesehatan.
