Gas air mata sering digunakan untuk meredam demonstran saat suasana demonstrasi menjadi tidak kondusif. Senjata kimia ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan kulit para pengunjuk rasa. Bahan kimia yang umumnya digunakan dalam gas air mata antara lain kloroasetofenon (CN), klorobenzilidenemalononitril (CS), dan kloropikrin (PS). Selain itu, terdapat pula bahan kimia lain seperti bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR) yang digunakan dalam senjata ini.
Dampak dari paparan gas air mata dapat sangat mengganggu, mulai dari perih di mata, sensitivitas terhadap cahaya, hingga kesulitan bernapas. Pengaruh gas air mata tidak hanya bersifat akut, tapi juga dapat menimbulkan dampak kronis jika terpapar dalam dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama. Selain menyebabkan iritasi di saluran napas, gas air mata juga dapat mempengaruhi penglihatan, pencernaan, dan reaksi alergi.
Korban yang terkena gas air mata disarankan untuk menjauh dari area paparan dan tidak menyentuh wadah yang digunakan untuk menyemprotkan gas tersebut. Menjaga ketenangan batin juga penting untuk menghindari panik. Penggunaan masker gas atau penutup mata bisa menjadi pertahanan terbaik saat terkena paparan gas air mata. Jika tidak ada masker gas, merendam tisu dalam larutan asam lemah seperti air perasan lemon atau susu juga bisa membantu mengurangi iritasi.
Penting untuk segera membersihkan mata dan kulit yang terkena paparan gas air mata dengan larutan NaCl atau air. Penderita kesulitan bernapas disarankan untuk mendapatkan oksigen atau obat asma sesegera mungkin. Jika terkena paparan gas air mata, segera cari pertolongan medis darurat dan hindari menggunakan obat rumahan seperti susu atau pasta gigi tanpa rekomendasi medis.
Dalam penanganan paparan gas air mata, dekontaminasi, manajemen nyeri, dan perawatan cedera penting untuk dilakukan. Penggunaan obat rumahan seperti susu, petroleum jelly, cuka, dan soda kue dapat memberikan sedikit bantuan, namun penanganan medis yang lebih intensif sangat disarankan. Pakaian yang terkena gas air mata juga sebaiknya dicuci terpisah untuk menghindari paparan berulang.