Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) Tahap 1C sebagai bagian dari program tahap pertama. Tujuan dari upaya ini adalah agar fasilitas pendidikan tersebut dapat digunakan pada awal tahun ajaran 2025/2026. Program SR ini merupakan bagian dari usaha pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan gratis dan berkualitas untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.
Dalam kerjasama dengan Kementerian Sosial, Kementerian PU bertujuan untuk memastikan pembangunan fasilitas pendidikan dilakukan dengan cepat dan berkualitas agar dapat segera dimanfaatkan pada tahun ajaran 2025/2026. Tahap I pembangunan Sekolah Rakyat terbagi menjadi tiga bagian, dimana Tahap 1A dan 1B telah beroperasi sejak Juli 2025. Saat ini, fokus penyelesaian pembangunan ada pada Tahap 1C yang mencakup 65 lokasi. Total pembangunan pada Tahap I mencapai 165 Sekolah Rakyat, yang sebagian besar didukung oleh APBN. Tahap 1C juga menyiapkan 248 rombongan belajar dengan kapasitas 6.190 siswa.
Menteri Dody mengungkapkan bahwa progres pembangunan Sekolah Rakyat Tahap 1C berjalan sesuai rencana dan mengalami peningkatan yang signifikan. Targetnya adalah agar Sekolah Rakyat Tahap 1C dapat beroperasi pada awal September 2025. Beberapa lokasi bahkan telah mencapai lebih dari 90% penyelesaian, seperti BLK Subulussalam, BLK Bireuen, dan Gedung Eks SMP Unggul di Pidie Jaya, Aceh. Proyek renovasi di Tahap 1C meliputi perbaikan ruang kelas, asrama, laboratorium, ruang administrasi, pengecatan gedung, instalasi listrik dan air, serta pengadaan meubelair. Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi landasan penting dalam pemberdayaan pendidikan dan penanggulangan kemiskinan.
