Sepriana Paulina Mirpey, sebagai ibu kandung Prada Lucky Chepril Saputra Namo, menunjukkan kesedihan dan memohon keadilan atas kematian anaknya saat Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi rumahnya. Pangdam IX/Udayana tiba di rumah Prada Lucky di Kupang, NTT untuk bertemu dengan orang tua prajurit TNI yang meninggal akibat kekerasan dari senior sesama anggota TNI. Sepriana dengan penuh kesedihan mengungkapkan permintaan keadilan kepada Pangdam Udayana, berharap agar putranya mendapat keadilan atas kematian tragisnya. Dalam pertemuan tersebut, Pangdam menegaskan bahwa jajarannya telah mengambil tindakan terhadap para terduga pelaku kekerasan dan akan memastikan proses hukum berjalan adil.
Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI Angkatan Darat yang meninggal akibat penyiksaan yang diduga dilakukan oleh senior di asrama batalyon, merupakan anak kedua dari pasangan Serma Kristian Namo dan Sepriana Paulina Mirmey. Prada Lucky baru dua bulan bertugas di TNI Angkatan Darat sebelum meninggal dunia. Jenazahnya dibawa pulang ke Kupang setelah menjalani perawatan selama empat hari di Intensive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo. Setelah disemayamkan selama dua hari, jenazah Prada Lucky akhirnya dimakamkan dengan upacara kemiliteran yang diawali dengan ibadah pemakaman.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa tidak ada yang luput dari pertanggungjawaban. Seraya mengungkapkan bahwa 20 prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh penyidik Polisi Militer Kodam IX Udayana. Meskipun motif dari kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan, Pangdam menegaskan bahwa tindakan kekerasan harus diusut hingga tuntas tanpa pandang bulu. Sepriana, sebagai ibu dari Prada Lucky, terus memohon agar kematian anaknya tidak sia-sia dan para pelaku diberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya yang di luar batas kemanusiaan.
