Berita  

Statistik Tragis: 404 Orang Korban TPPO Sejak 2025, Mayoritas Perempuan

Perdagangan Orang Masih Jadi Ancaman Serius di Indonesia

Perdagangan Manusia atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) masih merupakan masalah serius di Indonesia. Para pelaku sering kali menggunakan trik penipuan terkait lapangan kerja di luar negeri untuk mengecoh korban, yang akhirnya tak sesuai dengan harapan yang dijanjikan.

Menurut data dari Pusiknas Bareskrim Polri, sepanjang tahun 2025, sekitar 404 orang menjadi korban perdagangan manusia. Data ini mencakup periode Januari hingga 15 Juli 2025. Mayoritas korban adalah perempuan, mencapai 71,03 persen atau 207 orang, sementara korban laki-laki tercatat sebanyak 96 orang.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok perempuan masih menjadi yang paling rentan dalam kasus TPPO. Penanganan kasus TPPO telah tersebar di 29 satuan kerja polisi tingkat provinsi. Daerah dengan jumlah korban TPPO tertinggi sepanjang 2025 adalah Polda Jawa Timur, diikuti oleh Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya.

Korban TPPO berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, dengan kelompok mahasiswa menjadi yang paling terdampak. Hingga pertengahan tahun 2025, korban TPPO meliputi mahasiswa, pekerja sektor rumah tangga, dan karyawan swasta.

Jumlah kasus TPPO yang ditangani kepolisian sepanjang tahun ini mencapai 281 perkara. Trendnya menunjukkan lonjakan kasus terbesar terjadi pada bulan Januari 2025. Kasus TPPO terbaru yang menarik perhatian adalah sindikat perdagangan bayi ke luar negeri, di mana Polda Jabar telah menetapkan tersangka-tersangka terkait. Aksi para tersangka diduga telah berlangsung sejak tahun 2023 dan berhasil diselamatkan ada enam anak bayi.

Penanganan kasus TPPO harus terus menjadi prioritas agar kasus ini bisa diminimalisir dan korban terhindar dari eksploitasi yang merugikan. Semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat, perlu bekerja sama dalam memberantas perdagangan manusia di Indonesia.

Source link

Exit mobile version