Berita  

Data Manifes KMP Tunu Tak Valid, Banyak Penumpang Terabaikan

Data manifes KMP Tunu Pratama Jaya, yang diperkirakan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, diduga tidak valid. Banyak penumpang yang sebenarnya tidak terdaftar dalam dokumen tersebut. Hal ini terbukti dari pengakuan masyarakat yang mengatakan bahwa keluarga mereka yang hilang dan tenggelam saat naik KMP Tunu Pratama Jaya tidak tercantum dalam daftar manifes. Sebagai contoh, Erna dari Banyuwangi mengaku bahwa anaknya, Daniar (21), adalah salah satu penumpang kapal tersebut meskipun namanya tidak terdaftar dalam dokumen. Meski demikian, Erna tetap berharap untuk menemukan anaknya dalam keadaan selamat. Selain itu, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Fauzi Bin Awam, juga diduga menjadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, namun namanya tidak tercantum dalam data penumpang kapal tersebut.

Pasangan Fauzi dan Yatini juga mengalami kesulitan dalam mencari keberadaan suaminya, yang seharusnya terdaftar sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Meskipun hanya sopir travel yang tercatat dalam dokumen manifes, Yatini tetap pasrah menunggu kabar tentang suaminya. Selain itu, beberapa nama yang tertera dalam data penumpang juga tidak sesuai dengan dokumen manifes KMP Tunu Pratama Jaya.

Tim SAR gabungan dan Basarnas terus berupaya untuk menelusuri kebenaran data manifes penumpang tersebut. Proses evakuasi dan pencocokan data antemortem juga dilakukan untuk memastikan identitas korban yang ditemukan. Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, juga menyatakan perhatiannya terhadap kerancuan data manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Rabu (2/7) malam. Hingga saat ini, sebanyak 38 korban telah ditemukan, termasuk 8 orang yang meninggal dunia dan 30 yang selamat, sementara 27 lainnya masih dalam pencarian.

Source link